Penafsiran Reformis Yudian Wahyudi Atas Q.S. Al-Qadr (dari Interpretasi Menuju Aksi) (PROSES TERBIT)

Category:

Lailat al-Qadr umumnya hanya dimaknai sebagai malam kemuliaan yang dirayakan dengan seremonial ibadah dan i’tikaf mengharap magfiroh (ampunan). Repetisi pemaknaan yang mengedepankan aspek teologis tersebut terulang dalam lintas sejarah penafsiran. Kemunculan tafsir reformatif yang mulai mengenalkan pentingnya kontekstualisasi penafsiran dimulai dengan tampilnya Muhammad Abduh sebagai pembaharu dalam Islam. Dalam konteks penafsiran, Abduh mulai memunculkan aspek sosial dan antroposentris dalam menarik makna Lailat al-Qadr. Meskipun demikian, penafsiran yang diusung oleh beberapa mufassir sebelumnya termasuk Abduh hanya berhenti pada ranah teori semata. Penggalian makna tersebut belum sampai hingga tahap aktualisasi dan praksis ayat.

Yudian Wahyudi sebagai salah satu pemikir yang banyak menuangkan gagasannya dalam bidang Filsafat, Hukum Islam dan Studi Qur’an juga memiliki perhatian yang lebih dalam rangka mengkontekstualisasikan teks- teks al-Qur’an. Dari sekian pemikirannya yang orisinil dan kontekstual adalah pandangannya tentang Lailat al-Qadr. Tidak sependapat dengan mufassir era formatif dan afirmatif yang sebatas memaknai Lailat al-Qadr sebagai seremonial semata, Yudian menarik makna Lailat al-Qadr lebih kepada aspek sosial yakni pembebasan manusia dari segala bentuk ketidaksetaraan. Pemaknaan yang ditawarkan Yudian ini menemukan distingsinya karena Yudian tidak sebatas menawarkan teori namun mengaktualisasikannya dalam bentuk aksi.

ISBN dalam proses.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Penafsiran Reformis Yudian Wahyudi Atas Q.S. Al-Qadr (dari Interpretasi Menuju Aksi) (PROSES TERBIT)”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *